Thursday, January 25, 2007

Manusia Malam

.::Solat Malam::.
Ku tujukan untuk mu, wahai insan yang tersia-sia malamnya

Wahai orang-orang yang terpejam matanya,
Izinkan kami, manusia-manusia malam menuliskan sebuah surat cinta kepadamu. Seperti halnya cinta kami pada waktu malam-malam yang kami rajut di sepertiga terakhir. Atau seperti cinta kami pada keagungan dan rahasianya yang penuh pesona. Kami tahu dirimu bersusah payah lepas tengah hari berharap intan dan mutiara dunia. Namun kami tak perlu bersusah payah, sebab malam-malam kami berhiaskan intan dan mutiara dari syurga.

Wahai orang-orang yang terlelap,Sungguh nikmat malam-malammu. Gelapnya yang pekat membuat matamu tak mampu melihat tenaga cahaya yang tersembunyi di baliknya. Sunyi senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta. Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena,menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya. Aduhai nikmatnya.

Wahai orang-orang yang terlena,Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu !! Yang setiap malam terpejam matanya, yang terlelap pulas tak terkira. Atau yang terlena oleh suasananya yang begitu menggoda. Kami tidak seperti dirimu !! Kami adalah para perindu kamar di syurga. Tak pernahkah kau dengar Sang Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di syurga itu ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan solat pada saat manusia terlelap dalam tidur malam." Sudahkah kau dengar tadi ? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang yang mendirikan sholat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup mata dan hatinya.
Wahai orang-orang yang keluarganya hampa cinta,Kau pasti pernah mendengar namaku disebut. Aku Abu Hurairah, Periwayat Hadist. Kerinduanku akan sepertiga malam adalah hal yang tak terperi. Penghujung malam adalah kenikmatanku terbesar. Tapi tahukah kau ? Kenikmatan itu tidak serta merta kukecap sendiri. Kubagi malam-malamku yang penuh syahdu itu menjadi tiga. Satu untukku, satu untuk istriku tercinta dan satu lagi untuk pelayan yang aku kasihi. Jika salah satu dari kami selesai mendirikan sholat, maka kami bersegera membangunkan yang lain untuk menikmati bagiannya. Subhanallah, tak tergerakkah dirimu ? Pedulikah kau pada keluargamu ? Adakah kebaikan yang kau inginkan dari mereka ? Sekadar untuk membangunkan orang-orang yang paling dekat denganmu, keluargamu ?

Lain lagi dengan aku, Nuruddin Mahmud Zanki. Sejarah mencatatku sebagai Sang Penakluk kesombongan pasukan salib. Suatu kali seorang ulama tersohor Ibnu Katsir mengomentari diriku, katanya, " Nuruddin itu bercinta dgn solat malam, banyak berpuasa dan berjihad dengan akidah yang benar." Kemenangan demi kemenangan aku raih bersama pasukanku. Bahkan pasukan musuh itu terlibat dalam sebuah perbincangan seru. Kata mereka, " Nuruddin Mahmud Zanki menang bukan karena pasukannya yang banyak. Tetapi lebih karena dia mempunyai rahasia bersama Tuhan". Aku tersenyum, mereka memang benar. Kemenangan yang kuraih adalah karena do'a dan sholat-sholat malamku yang penuh kekhusyu'an.
Tahukah kau dengan orang yang selalu setia mendampingiku ? Dialah Istriku tercinta, Khotun binti Atabik. Dia adalah istri solehah di mataku, terlebih di mata Allah. Malam-malam kami adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai Tuhan. Gemerisik dedaunan dan desahan angin seakan menjadi pernak-pernik kami saat mendung di mata kami jatuh berderai dalam sujud kami yang panjang.Kuceritakan padamu suatu hari ada kejadian yang membuat belahan jiwaku itu tampak murung. Kutanyakan padanya apa gerangan yang membuatnya resah. Ya Allah, ternyata dia tertidur, tidak bangun pada malam itu, sehingga kehilangan kesempatan untuk beribadah. Astaghfirullah, aku menyesal telah membuat dia kecewa. Segera setelah peristiwa itu kubayar saja penyesalanku dengan mengangkat seorang pegawai khusus untuknya. Pegawai itu kuperintahkan untuk menabuh gendang agar kami terbangun di sepertiga malamnya.

Wahai orang-orang yang terbuai,Kau pasti mengenalku dalam kisah pembebasan Al Aqsa, rumah Allah yang diberkati. Akulah pengukir tinta emas itu, seorang Panglima Perang, Salahuddin Al-Ayyubi. Orang-orang yang hidup di zamanku mengenalku tak lebih dari seorang Panglima yang selalu menjaga sholat berjama'ah. Kesenanganku adalah mendengarkan bacaan Alqur'an yang indah dan syahdu. Malam-malamku adalah saat yang paling kutunggu. Saat-saat dimana aku bercengkerama dengan Tuhanku. Sedangkan siang hariku adalah perjuangan-perjuang an nyata, pengejawantahan cintaku pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terlena,Pernahkah kau mendengar kisah penaklukan Konstantinopel ? Akulah orang dibalik penaklukan itu, Sultan Muhammad Al Fatih. Aku sangat lihai dalam memimpin bala tentaraku. Namun tahukah kau bahwa sehari sebelum penaklukan itu, aku telah memerintahkan kepada pasukanku untuk berpuasa pada siang harinya. Dan saat malam tiba, kami laksanakan sholat malam dan munajat penuh harap akan pertolongan- Nya. Jika Allah memberikan kematian kepada kami pada siang hari disaat kami berjuang, maka kesyahidan itulah harapan kami terbesar. Biarlah siang hari kami berada di ujung kematian, namun sebelum itu, di ujung malamnya Allah temukan kami berada dalam kehidupan. Kehidupan dengan menghidupi malam kami.

Wahai orang-orang yang gelap mata dan hatinya,Pernahkah kau dengar kisah Penduduk Basrah yang kekeringan ? Mereka sangat merindukan air yang keluar dari celah-celah awan. Sebab terik matahari terasa sangat menyengat, padang pasir pun semakin kering dan tandus. Suatu hari mereka sepakat untuk mengadakan Solat Istisqo yang langsung dipimpin oleh seorang ulama di masa itu. Ada wajah-wajah besar yang turut serta di sana, Malik bin Dinar, Atho' As-Sulami, Tsabit Al-Bunani. Solat dimulai, dua rakaat pun selesai. Harapan terbesar mereka adalah hujan-hujan yang penuh berkah.Namun waktu terus beranjak siang, matahari kian meninggi, tak ada tanda-tanda hujan akan turun. Mendung tak datang, langit membisu, tetap cerah dan biru. Dalam hati mereka bertanya-tanya, adakah dosa-dosa yang kami lakukan sehingga air hujan itu tertahan di langit ? Padahal kami semua adalah orang-orang terbaik di negeri ini ?
Solat demi sholat Istisqo didirikan, namun hujan tak kunjung datang. Hingga suatu malam, Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani terjaga di sebuah masjid. Saat malam itulah, aku, Maimun, seorang pelayan, berwajah kuyu, berkulit hitam dan berpakaian usang, datang ke masjid itu. Langkahku menuju mihrab, kuniatkan untuk sholat Istisqo sendirian, dua orang terpandang itu mengamati gerak gerikku.Setelah solat, dengan penuh kekhusyu'an kutengadahkan tanganku ke langit, seraya berdo'a :
"Tuhanku, betapa banyak hamba-hamba- Mu yang berkali-kali datang kepada-Mu memohon sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi sedikitpun kekuasaan-Mu. Apakah ini karena apa yang ada pada-Mu sudah habis ? Ataukah perbendaharaan kekuasaan-Mu telah hilang ? Tuhanku, aku bersumpah atas nama-Mu dengan kecintaan-Mu kepadaku agar Engkau berkenan memberi kami hujan secepatnya."
Lalu apa gerangan yang terjadi ? Angin langsung datang bergemuruh dengan cepat, mendung tebal di atas langit. Langit seakan runtuh mendengar do'a seorang pelayan ini. Do'aku dikabulkan oleh Tuhan, hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi yang tandus yang sudah lama merindukannya.
Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani pun terheran-heran dan kau pasti juga heran bukan ?

Aku, seorang budak miskin harta, yang hitam pekat, mungkin lebih pekat dari malam-malam yang kulalui. Hanya manusia biasa, tapi aku menjadi sangat luar biasa karena doaku yang makbul dan malam-malam yang kupenuhi dengan tangisan dan taqarrub pada-Nya.
Wahai orang-orang yang masih saja terpejam,Penghujung malam adalah detik-detik termahal bagiku, Imam Nawawi. Suatu hari muridku menanyakan kepadaku, bagaimana aku bisa menciptakan berbagai karya yang banyak ? Kapan aku beristirahat, bagaimana aku mengatur tidurku ? Lalu kujelaskan padanya, "Jika aku mengantuk, maka aku hentikan sholatku dan aku bersandar pada buku-bukuku sejenak. Selang beberapa waktu jika telah segar kembali, aku lanjutkan ibadahku."
Aku tahu kau pasti berpikir bahwa hal ini sangat sulit dijangkau oleh akal sehatmu. Tapi lihatlah, aku telah melakukannya, dan sekarang kau bisa menikmati karya-karyaku.
Wahai orang-orang yang tergoda,Begitu kuatkah setan mengikat tengkuk lehermu saat kau tertidur pulas ? Ya, sangat kuat, tiga ikatan di tengkuk lehermu !! Dia lalu menepuk setiap ikatan itu sambil berkata, "Hai manusia, Engkau masih punya malam panjang, karena itu tidurlah !!".
Hei, Sadarlah, sadarlah, jangan kau dengarkan dia, itu tipu muslihatnya ! Setan itu berbohong kepadamu. Maka bangunlah, bangkitlah, kerahkan kekuatanmu untuk menangkal godaannya. Sebutlah nama Allah, maka akan lepas ikatan yang pertama. Kemudian, berwudhulah, maka akan lepas ikatan yang kedua. Dan yang terakhir, solatlah, solat seperti kami, maka akan lepaslah semua ikatan-ikatan itu.

Wahai orang-orang yang masih terlelap,Masihkah kau menikmati malam-malammu dengan kepulasan ? Masihkah ? Adakah tergerak hatimu untuk bangkit, bersegera, mendekat kepada-Nya, bercengkerama dengan-Nya, memohon keampunan-Nya, meski hanya 2 rakaat ? Tidakkah kau tahu, bahwa Alloh turun ke langit bumi pada 1/3 malam yang pertama telah berlalu. Tidakkah kau tahu, bahwa Dia berkata, "Akulah Raja, Akulah Raja, siapa yang memohon kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Ku ampuni. Dia terus berkata demikian, hingga fajar merekah.

Wahai orang-orang yang terpujuk rayu dunia,Bagi kami, manusia-manusia malam, dunia ini sungguh tak ada ertinya. Malamlah yang memberi kami kehidupan sesungguhnya. Sebab malam bagi kami adalah malam-malam yang penuh cinta, sarat makna. Masihkah kau terlelap ? Apakah kau menginginkan kehidupan sesungguhnya ? Maka ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan cahaya di sana, di waktu sepertiga malam. Namun jika kau masih ingin terlelap, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya, maka surat cinta kami ini sungguh tak berarti apa-apa bagimu.Semoga Allah mempertemukan kita di sana, di syurga-Nya, mendapati dirimu dan diri kami dalam kamar-kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar....

Dariku ' Manusia Malam '

Saturday, January 20, 2007

Wahai diri,siapa kamu ?




WAHAI MANUSIA! SIAPAKAH KAMU?
Oleh Asy-Syahid al-Imam Hasan al-Banna

Firman Allah SWT:

"Hai manusia! apakah yang telah memperdayakan kamu (dengan berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu dan menyempurnakan kejadiaan kamu dan menjadikan (susunan tubuh) kamu seimbang dalam bentuk apa sahaja yang dikehendaki. Dialah yang menyusun tubuhmu.”- Surah al-Infithar: ayat 6-8.

(Terhadap pertanyaan, “Wahai manusia! Siapakah kamu?”:)

1. Adapun orang-orang yang beriman mengatakan:
Kamu ialah satu penciptaan Allah SWT dan satu tiupan suci dari sisi Allah SWT. Allah SWT menjadikan kamu dengan kekuasaan-Nya. Ditiup-Nya ke dalam diri kamu dengan ruh dari sisi-Nya. Dimuliakan kamu daripada seluruh makhluk-Nya yang lain. Seluruh malaikat telah sujud kepadamu. Allah SWT telah mengajar kepadamu segala sesuatu. Diletakkan di bahu kamu amanah, lantas kamu memikulnya. Dilimpahkan ke atas kamu nikmat-nikmat dari sisi-Nya baik yang zahir mahu pun batin. Dijadikan untuk kamu seluruh isi langit dan bumi. Dimuliakan kamu dengan setinggi-tinggi kemuliaan. Diciptakan kamu dengan sebaik-baik penciptaan. Dipersiapkan kamu dengan sesempurna persiapan. Diberikan kepadamu pendengaran, penglihatan dan hati. Dijelaskan kepadamu dengan dua jalan (yang buruk dan yang baik) dan ditunjukkan kepada kamu dua persimpangan. Dipermudahkan kepada kamu dalam membuat pilihan terhadap jalan-jalan itu. Dengan izin-Nya dan penciptaan-Nya, kamu dapat terapung di air dan terbang di udara bahkan dapat memecahkan atom-atom. Dengan fikiran dan kemampuan kamu, kamu dapat melampaui lapisan-lapisan awan dan langit (serta bumi).

Lantaran itu adakah lagi penciptaan dan kejadian yang lebih mulia, lebih suci dan lebih agung daripada penciptaan Rabbani ini?

Seterusnya hidup kamu yang singkat di dunia tidak akan terhenti setakat ini sahaja. Kamu akan dihidup dan dibangkitkan kembali. Kamu akan dihimpunkan semula. Kamu akan menempuh hidup baru dengan penuh kemuliaan di dalam satu negeri yang penuh dengan kenikmatan dan kebaikan, dengan syarat kamu mengerti rahsia kamu dijadikan dan seterusnya kamu beramal dengan penuh keikhlasan semata-mata kerana Allah SWT, al-Ma’bud, al-Khaliq.

Firman Allah SWT:
“Tidak Aku jadikan jin dan manusia malainkan untuk pengabdian kepada-Ku. Aku tidak mengkehendaki rezki sedikitpun daripada mereka dan Aku tidak mengkehendaki supaya mereka memberi Aku makan.” - Surah az-Zariyat: ayat 56-57.

Kematian yang kamu bimbang dan takuti itu tidak lain melainkan hanyalah satu perpindahan dari hidup di dunia kepada kehidupan yang satu lagi.

Firman Allah SWT:
“Dan tiadalah kehidupan di dunia ini melainkan senda gurau dan mainan belaka. Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenarnya kehidupan, jika mereka mengetahui.”- Surah al-Ankabut: ayat 64.

Jasad kamu tidak lain adalah seolah-olah satu sangkar dan jiwa kamu terkurung di dalamnya. Seolah-olah ia adalah satu pakaian terhadap jiwa kamu sehingga sampai kepada satu ketika di mana kamu menemui kematian.

Semoga Allah S.W.T. merahmati orang-orang ‘Arif yang berkata:
Akulah burung dan inilah sangkarku (jasadku), Bila ku terbang darinya, tinggallah ia terkatung-katung, Pakaian adalah masa, Kini ku merindui pulang, Dapat ku bertemu Allah dengan sebenarnya, Jangan kau kira maut itu adalah kesudahan, Bahkan hanyalah dari sini (dunia) ke sana (akhirat).

2. Sebaliknya, orang-orang Meterialis dan suka membantah akan mengatakan:

Kamu wahai manusia, hanyalah satu genggaman tanah, berasal daripada setitis mani yang terperangkap di dalam rahim. Dengan masa, lama kelamaan kamu akan luput dan fana. Tiada apa-apa lagi selepas itu. Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh. Demikian juga kata-kata orang yang terdahulu daripada mereka.

Firman Allah SWT:
“Dan mereka berkata: Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia sahaja, kita mati dan kita hidup dan tiada yang dapat membinasakan kita melainkan masa.”- Surah al-Jaathiyah: ayat 24.

Orang-orang yang terkemudian daripada mereka berkata, “Diri kamu hanyalah adunan unsur-unsur bumi dan kehidupan kamu adalah peredaran sistem-sistem fisiologi semata-mata. Segala sentimen, perasaan dan kewujudan, fikiran dan kudrat, keazaman dan kemahuan hanyalah kesan daripada adunan unsur-unsur bumi dan natijah daripada percampuran tanah dan air. Kehidupan hanyalah pusingan hari-hari tertentu yang dapat kamu mengambil kesempatan untuk kamu berseronok-seronok dan berfoya-foya. Sesungguhnya dunia ini untuk makan, minum dan tidur. Bila ini semua luput, maka selamat tinggallah dunia.

Wahai saudara, perhatikanlah:
Wahai saudara, itulah permasalahan hidup sebenarnya, jika kamu perhatikan betul-betul. Jika kamu renungkan betul-betul, kamu tidak akan tergolong ke dalam golongan orang-orang yang lalai dan leka dengan kewujudan mereka, yang tidak mengambil berat terhadap kewajipan insaniyyah mereka. Kamu akan menjadi orang-orang yang sedar terhadap matlamat hidup dan jalan yang harus kamu tempuhi.

Seperkara yang inginku nasihatkan kepadamu:
Ambil peluang untuk bersendirian seketika di waktu malam atau siang. Pergunakanlah ia untuk merenung dengan sedalam-dalamnya terhadap kehidupan individu dan jamaah. Apabila kamu telah mencapai hakikat pandangan yang pertama tadi, iaitu pandangan orang-orang yang beriman, kamu akan dapat menyedari di manakah kamu yang sebenarnya. Sesungguhnya kamu akan dapat meningkatkan dirimu kepada matlamat sebenar. Seterusnya kamu akan menuju Allah SWT Yang Maha Agung. Kamu akan mensucikan dirimu dengan mengingati-Nya, mentaati-Nya, muraqabah kepada-Nya dan sentiasa takutkan-Nya. Sesiapa yang mengenali dirinya nescaya ia akan mengenali Rabnya. Jangan kamu merasa anih jika terdapat orang yang memilih pandangan kedua, pandangan orang-orang yang sesat. Ada dua jalan, jalan fitnah atau jalan hidayah.

Firman Allah SWT:
“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang daripada perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka daripada mengerjakannya, Kami katakan kepada-Nya, “Jadilah kamu kera yang hina”.”- Surah al-’Araf: ayat 165-166.

Semoga Allah SWT menunjukkan kepada kita sebaik-baik jalan dan petunjuk yang lurus.

Warkah untuk Ibu






Ibu.....

Tika saat ini ku menulis..
Manik-manik halus mulai berguguran dari celah mataku..
Mungkin tidak layak bagiku menggelarkan diri sebagai 'anak'mu..
Lantaran besarnya bah kedurhakaanku padamu...


Ibu...

Betapa indahnya penciptaanmu..
Lebih indah dari warna-warna hidupan..
Dia menciptakanmu cukup dengan segala bekalan seorang ibu

Ketabahan..
Pengorbanan..
Kasih sejati..
Bahkan lebih dari itu ibu..

Daku sendiri tidak terdaya mengerti..
Cukup tersimpan rahsianya dalam kotak qalbumu..
Hanya Dia yang Maha Mengetahui

Berulang-ulang kali anakmu ini melukankan hatimu..
Namun ia ibarat air yang lalu di dedaunan..
Mengalir tanpa meninggalkan bekas..


Hempedu yang kuberi..
Madu yang kau balasi..


Ampunkan daku ibu..
Tidak terdaya daku melawan nafsuku..
Hanya mampu kuberi
Sekelumit doa untukmu ibu
Moga keampunanNya menjadi hadiah di hari akhir
Moga rahmatNya mendahului segalanya..


Hanya satu ku pinta..
Agar ibu mengerti..
Bahawa anakmu ini..

SANGAT MENYAYANGIMU...
Maafkan daku,ibu.

Monday, January 15, 2007

Wasiat As-Syahid Imam Hassan Al-Banna




Saudaraku,

Janganlah engkau berputus asa, kerana berputus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahawa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kelmarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meskipun fenomena-fenomena kerosakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidupnya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.

Allah SWT berfirman,

“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan Kami perlihatkan kepada Firaun dan Haman serta tenteranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu,” ( AlQasas : 5-6)

Putaran waktu akan memperlihatkan kepada kita peristiwa-peristiwa yang mengejutkan dan memberikan peluang kepada kita untuk berbuat. Dunia akan melihat bahawa dakwah kita adalah hidayah, kemenangan, dan kedamaian, yang dapat menyembuhkan umat dari rasa sakit yang dideritanya. Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia, kerana bumi tetap akan berputar dan kejayaan itu akan kembali kepada kita. Hanya Allah lah harapan kita satu-satunya.

Bersiap dan berbuatlah, jangan menunggu datangnya esok hari, kerana bisa jadi engkau tidak berbuat apa-apa di esok hari.

Kita memang harus menunggu putaran waktu itu, tetapi kita tidak boleh berhenti. Kita harus terus berbuat dan terus melangkah, kerana kita memang tidak mengenal kata “berhenti” dalam berjihad.

Allah SWT berfirman,

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, sungguh akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami.” ( Al-Ankabut:69)

Hanya Allah-lah Dzat yang Maha Agung, bagi Nya segala puji.