Dunia ini jika dibandingkan dengan akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut, air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia.
Ikutlah resam manusia pada zaman keagungan Islam.Mereka melebihkan akhirat berbanding urusan dunia.Mereka diibaratkan menjunjung akhirat dengan tangan kanan dan menjinjing dunia dengan tangan kiri.Andai akhirat di atas hampir terjatuh, mereka akan melepaskan dunia untuk menyelamatkan akhirat dari tergadai.
" Sesungguhnya Kami telah jadikan apa yang ada di muka bumi sebagai perhiasan baginya, kerana kami hendak menguji mereka siapakah antaranya yang paling baik amalnnya "
{ Surah Al-Kahfi 18:7 }
Kenapa sering kita menginginkan pujian dari manusia?
Manusia itu sama juga macam kita, sebab kita adalah manusia.Lantas apabila kita memuji manusia lain, maka begitulah juga perasaan mereka ketika memuji kita.Bersifat sementara,dan batapalah nilaiannya.Tetapi jauh bezanya sekiranya yang memuji kita itu adalah Allah, yang menguasai sepenuhnya segala jiwa manusia di bumi.Bahagia kita ketika ikhlas lain keindahannya ketika mana kita gembira bila dipuji makhluk semata.Ya...memang sungguh sukar saudaraku, Ummu mengakuinya.Ikhlas, Ya Allah tiada taranya nilaiannya, sungguh beruntung pemiliknya.
Selalu terdengar di corong radio IKIM, berhati-hatilah kita dengan penyakit 'sum'ah, iaitu perasaan gembira bila kita dipuji, dan berasa tidak senang jika saudara kita yang lain mendapat pujian.Alangkah tidak bersih perasaan itu kan..tetapi untuk menghambatnya,subhanallah perlu mujahadah tinggi.Usah putus asa.
.........................................................................................................
Hampir setiap hari menyaksikan kematian.Terasa sedih dan takut dengan kelemahan diri.Medical ward..penuh dengan peringatan.
Ya Allah, ampunkanlah kami seluruhnya
Kami lemah
Kami tidak berdaya
SyurgaMu benar, NerakaMu benar
JanjiMu benar
Betapa kami tidak terdaya
menanggung beban dosa kami
detik yang berlalu
terasa dosa yang menambah
Engkau turunkan Al-Quran
untuk diikuti
namun berapa kerat ayat
yang kami fahami dan patuhi
setelah umur yang hampir separuh dekad ini
bukan kami tidak tahu
bahawasanya azab menanti buat pelaku ma'siat
namun kami hina, kami degil, kami langgar arahanMu
kami ingkar suruhanMu
kerana kelemahan dan ketidakupayaan kami
kerana tunduknya kami kepada nafsu kami
Maafkan kami wahai yang Maha Pengasih
Ya Rahman
kasihanilah kami
kurniakan kami kekuatan
untuk terus menerus bertaubat kepadaMu
Lurus memperbanyak amal soleh
tidak lalai dengan dunia
sebelum kami dijemputMu untuk kembali
bantulah kami, tolonglah kami, Ya Rahim...
basahilah kami dengan air mata keinsafan
ubat kepanasan api neraka
sucikanlah hati kami
dari segala hasad, dengki, 'ujub, buruk sangka, pemarah
dan segala sifat mazmumah
lembutkanlah hati kami
dengan kasih sayang, pemaaf, belas kasihan sesama kami
dan segala sifat mahmudah
mudah-mudahan tergolonglah kami
dalm kumpulan hamba yang diredhai
Ameen..
Usah ditinggal walau satu malam di bulan Ramadhan ini dengan tahajud, wahai saudaraku.Kerana setiap malam adalah syurga bagi orang yang beriman.Tumpahkan sepenuh kasihmu pada Rabmu,menangislah ketika mana air mata masih mampu mengalir...moga bahagia dalam keni'matan muraqabah.Malam ini malam yang indah,moganya.
" Ya Allah,berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang soleh " { As- Syuara' : 83 }
Friday, August 28, 2009
Friday, August 14, 2009
Habibati...Ramadhan
Merenung jauh
menyoroti ke'ajaiban alam
memahami risalah wahyu
yang ingin disampaikan dari Tuhan
Ramadhan kekasihku...
akan kembali pulang
moga sambutanku kali ini lebih terkesan
Ya Allah ketemukanku dengan kekasihku
dalam suasana penuh kebahagiaan
Astaghfirullah...............
~ Post di puncak Tembok Besar China, Beijing 2007 ~
Wednesday, August 05, 2009
Sehari dalam setahun
Malam Nisfu Sya'ban
Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki"
(H.R. Baihaqi)
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing. "
(H.R. Ibnu Majah)
“Nabi Muhammad Shollallhu alaihi wasallam bersabda, “Allah melihat kepada semua makhluknya pada malam Nishfu Sya’ban dan Dia mengampuni mereka semua kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
(HR. Thabarani dan Ibnu Hibban).
Sayyidina Ali ra, Rasulullah saw bersabda: “Jika tiba malam Nisyfi Sya’ban, maka bersholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya karena sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menurunkan rahmatnya pada malam itu ke langit dunia, yaitu mulai dari terbenamnya matahari. Lalu Dia berfirman, ‘Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni? Adakah orang meminta rizki, maka akan Aku beri rizki? Adakah orang yang tertimpa musibah, maka akan Aku selamatkan? Adakah begini atau begitu? Sampai terbitlah fajar.’”
(HR. Ibnu Majah)
Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing).
(HR At-Tabarani dan Ahmad).
Malam Nishfu Sya’ban dan di seluruh bulan adalah saat yang utama dan penuh berkah, maka selayaknya seorang muslim memperbanyak aneka ragam amal kebaikan. Doa adalah pembuka kelapangan dan kunci keberhasilan, maka sungguh tepat bila malam itu umat Islam menyibukkan dirinya dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Ayuh...duhai kaum muslimin,
bersama kita hidupkan malam yang mulia ini,
sekali sahaja dalm setahun,
kerana belum tentu kita bertemu lagi di tahun hadapan..
Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki"
(H.R. Baihaqi)
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing. "
(H.R. Ibnu Majah)
“Nabi Muhammad Shollallhu alaihi wasallam bersabda, “Allah melihat kepada semua makhluknya pada malam Nishfu Sya’ban dan Dia mengampuni mereka semua kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
(HR. Thabarani dan Ibnu Hibban).
Sayyidina Ali ra, Rasulullah saw bersabda: “Jika tiba malam Nisyfi Sya’ban, maka bersholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya karena sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menurunkan rahmatnya pada malam itu ke langit dunia, yaitu mulai dari terbenamnya matahari. Lalu Dia berfirman, ‘Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni? Adakah orang meminta rizki, maka akan Aku beri rizki? Adakah orang yang tertimpa musibah, maka akan Aku selamatkan? Adakah begini atau begitu? Sampai terbitlah fajar.’”
(HR. Ibnu Majah)
Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing).
(HR At-Tabarani dan Ahmad).
Malam Nishfu Sya’ban dan di seluruh bulan adalah saat yang utama dan penuh berkah, maka selayaknya seorang muslim memperbanyak aneka ragam amal kebaikan. Doa adalah pembuka kelapangan dan kunci keberhasilan, maka sungguh tepat bila malam itu umat Islam menyibukkan dirinya dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Ayuh...duhai kaum muslimin,
bersama kita hidupkan malam yang mulia ini,
sekali sahaja dalm setahun,
kerana belum tentu kita bertemu lagi di tahun hadapan..
Subscribe to:
Posts (Atom)