One nice story to share..
Yesterday, I had spent almost 3 hours in OT ( opertation theatre ) room.We got one case of steroid-induced glaucoma to be operated.What a pity,bcoz of lack of knowledge,this patient who was initially sought treatment at pharmacy for steroid eye drop ( for his allergic conjunctivitis ),eventually end up with this unwanted complication of glaucoma.
The operation was done by Dr.Bakiah.She is one of the ophthalmologist specialist in HUSM.She ia a good teacher with excellent teaching.During her lecture, it is almost impossible for us to let our eyes closed,bcoz her explanation is realy attractive.
That was not the only 'beauty' of her.Another thing that realy touched my heart,that i think not all doctors may come out with the same way of thinking like her.Could you imagine,shabiah..
While her fingers was moving with needles and sutures,added by other high-tech instruments towards the patient's eye,she could voice out one statement that i hope i never forget the rest of my life..
" you see this suture,students ? how's the size of it? " she asked.
During that time,there were about 10 of us,surrounding her observing the operation.Actually we were not realy saw directly towards the patient's eye like other oiperation before.We learned via screen that was connected to the microscop that was being used by the doctors.There were two doctors there,with the help of one staff nurse.This what makes difference in ophthalmology,almost all the time u're dealing with microscopic picture,bcoz we know that the structures inside our eyes could not be seen only by naked eye.
" 10..Dr.The suture size is 10." Alhamdulillah,this time we got the answer.
Then she replied.
" So,could u imagine now,how tiny is it the 'Sirothol Mustaqim' ? now,u can see right,that it is not impossible for a thread to be cut smaller,even tiny like this one."
Subhanallah.That realy touched my heart.I could not answer even a word..
Now,i realized that knowledges realy can help us to know Him.Technologies has done much towards it.The rest depend on ourselves,whether we want to think or not.
" Barangsiapa menghendaki dunia,maka hendaklah ia menguasai ilmu,dan barangsiapa menghendaki akhirat maka hendaklah ia menguasai ilmu,dan barangsiapa menghendaki keduanya maka hendaklah ia juga menguasai ilmu " - Hadith-
" Ya Allah,berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang soleh " { As- Syuara' : 83 }
Wednesday, September 26, 2007
Thursday, September 20, 2007
Ayuh..Sohabiah !
" Sohabiah,ayuh lihat di sana ! " ujarku dengan penuh kesungguhan.
" Apa dia, kat mana ? "
" Tu sana.Lihat cahaya nun jauh di sana "
" Subhanallah...cantiknya,indahnya sahabat.Cahaya apa itu ? "
" Itulah cahaya yang kita cari selama ini.Kita hampir tiba di destinasi.Ayuh,panjangkan langkahmu sahabat.Jangan sampai kita terlepas lagi dari terlihat cahaya itu " balasku penuh kepastian sambil mula menghayun langkah penuh bertenaga.
" Oh,sahabat tunggu..! Bawaku sekali.Pimpin tanganku ini.Jalannya nampak berbukit dan penuh dengan duri.Ku takut daku tergelincir di pertengahan."
" Insya Allah,sahabatku.Ku takkan meninggalkanmu keseorangan di sini.Ku takkan sampai seorang diri tanpa memastikanmu jua selamat menuju ke sana.Allah pelindung kita,yakinlah sahabat.Sematkan kuat-kuat kepercayaan itu." sambutku dengan nada memujuk.
" Ayuh..kita teruskan ! "
Itulah cahaya yang kekal, yang tak kan malap sehinggalah usia dunia ini sampai di penghujungnya.Cahayanya cukup indah,tak dapat digambarkan walau secanggih mana kata-kata.Ia pemberi harapan,pemberi kekuatan untuk perjalanan hidup yang masih berbaki.Walau sekuat mana usaha untuk memalapkannya,pasti hasilnya adalah kepenatan yang sia-sia.Itulah cahaya dambaan bagi seluruh hidupan di muka bumi...
CAHAYA ALLAH, CAHAYA KEBENARAN.
" Apa dia, kat mana ? "
" Tu sana.Lihat cahaya nun jauh di sana "
" Subhanallah...cantiknya,indahnya sahabat.Cahaya apa itu ? "
" Itulah cahaya yang kita cari selama ini.Kita hampir tiba di destinasi.Ayuh,panjangkan langkahmu sahabat.Jangan sampai kita terlepas lagi dari terlihat cahaya itu " balasku penuh kepastian sambil mula menghayun langkah penuh bertenaga.
" Oh,sahabat tunggu..! Bawaku sekali.Pimpin tanganku ini.Jalannya nampak berbukit dan penuh dengan duri.Ku takut daku tergelincir di pertengahan."
" Insya Allah,sahabatku.Ku takkan meninggalkanmu keseorangan di sini.Ku takkan sampai seorang diri tanpa memastikanmu jua selamat menuju ke sana.Allah pelindung kita,yakinlah sahabat.Sematkan kuat-kuat kepercayaan itu." sambutku dengan nada memujuk.
" Ayuh..kita teruskan ! "
Itulah cahaya yang kekal, yang tak kan malap sehinggalah usia dunia ini sampai di penghujungnya.Cahayanya cukup indah,tak dapat digambarkan walau secanggih mana kata-kata.Ia pemberi harapan,pemberi kekuatan untuk perjalanan hidup yang masih berbaki.Walau sekuat mana usaha untuk memalapkannya,pasti hasilnya adalah kepenatan yang sia-sia.Itulah cahaya dambaan bagi seluruh hidupan di muka bumi...
CAHAYA ALLAH, CAHAYA KEBENARAN.
Labels:
Jihad
~Kecuali Dia~
Sekadar bingkisan di malam hari...
Siapa tahu
Setiap gelora nuraniku
Siapa mengerti
Setiap perasaan yang berlagu
Setiap waktu...
Kecuali Dia
Tika ku rebah
Siapa yang membantu
Tika ku lemah
Siapa yang memangku
Tiada yang lain...
Kecuali Dia
Bila ku menangis
Siapa yang memujuk
Bila ku hanyut
Siapa yang menunjuk
Tiada...
Kecuali Dia
Oh Tuhan !
Andainya ku mampu
Ingin setiap saat jiwaku berlagu
Hanya mendendangkan zikir padaMu
Tiada selainnya
Kerana di situ Tuhan
Ku temui kebenaran
Ku rasai kelazatan
Ku dambai ketenangan
Ku terlena dalam dakapan rahmatMu
Oh Tuhan !
Hakikatnya ia tidak begitu
Saat sahaja ku angkatkan kepalaku
Dari sujud kepadaMu
Saat itu jua
UjianMu datang menerpa
Lantas...
Ingin sahaja Tuhan
Kiranya mungkin aku terus hanyut
Dalam sujud penuh syahdu
Menangisi segala katerlanjuranku
Sepanjang waktu
Ketemukan daku,jua saudaraku Tuhan
Pada indahnya
malam Lailatul Qadar...
Friday, September 14, 2007
Nak samak Hati ? Ada air tanahnya ?
Petikan dari Kemudi hati, Majalah Anis Ogos 2005
Oleh : Ust Pahrol Muhamad Juoi
Kenapa isteri derhaka ?
Kenapa anak2 jahat ?
Kenapa runtuhnya umahtangga ?
Kembali ke pangkal jalan....
" Perkara ni sangat berat,lebih merosak.Bahkan tak boleh disamak dgn air tanah sekalipun,"
ujar saya menambah 'suspen' nya.
" Hai,serius betul.Betul ke ni ? "
" Betul .Ia berkiat juga dgn makanan ,minuman bahkan pakaian,rumah dan macam2 lagi.Ini lebih menyeluruh."
" Apa ya ?" dia bertanya.
" Saya berikan kunci katanya..halal dan haram bukan pada makanan sahaja," saya terus menguji.
" Rasuah ? riba ? "
" Betul.Itu sebahagiannya.tapi ada yang lebih halus.Bukan lebih haramnya..tetapi lebih sukar dikesan.Lantas apa pun keadannya ia tidak merasakan perbuatan itu satu dosa.Dia tidak akan bertaubat atas perbuatannya itu kerana beranggapan perbuatan itu tidak berdosa "
" Cepatlah..apa dia ? "
" Curi masa ! " Jawab saya pendek.
Dia tergamam.
" Bayangkan,kalaulah kita bekerja dengan majikan kita -tak kiralah swasta atau kerajaan atau syarikat sendiri tetapi bukan kita seorang yang memilikinya.Kita dibayar gaji untuk tempoh bekerja beberapa jam sehari.katalah 8 jam.tetapi tak semua 8 jam itu kita gunakan bekerja..kita buat kerja sampingan,tidur,'mengular','mengulat' dan macam2 lagi."
" Tetapi sekarang kita kan ada 'punch card'.Mana boleh tak cukup masa."
" Punch card hanya mampu mencatat waktu kita masuk bekerja,tetapi bolehkah ia mencatatkan waktu kita mula bekerja ?" soal saya.
Dia menggelengkan kepala.
" Katalah kita masuk tepat jam 8 pagi.Tetapi kita hanya mula bekerja jam 8.15 pagi.Itu tak masuk lagi lepak2 tempat minum,perbualan telefon yang berlarutan,kerja sampingan dan macam2 lagi cara orang curi masa."
" salah tu memang salah.Tapi biasalah..."
" sebab tulah saya katakan tadi.ini lebih halus dan lebih berat.Sebab kita kata biasalah.sebenarnya biasa bagi kita,tetapai apakah itu biasa pada pandangan dan nilaian Allah ? "
Dia menung seketika.
" Umar Ibn Aziz padamkan lampu yang menggunakan minyak kerajaan apabila anaknya hendak bercakap soal keluarga.Umar Al-Khattab tak berani buat 'advance' gajinya dari baitulmal...hakikatnya kita tak layak dibayar untuk tempoh masa yang kita curi,sudah bertukar menjadi duit curi..Kalau bertaubat,tak cukup dengan Allah.kena minta halal dan maaf apada semua yang punya hak terhadap duit yang kita curi.." panjang penerangan saya.
Kali ini dia benar2 terdiam.
" Akhirnya kita jadi mangsa rezeki haram.Hati kotor.Cakap tak serupa bikin..Isteri dan anak2 pun payah nak dengar nasihat lagi..sebab mereka pun diberi makan dengan gaji yang haram."
Begitulah sepintas lalu,cerita perbualan yang telah penulis suntingkan di beberapa bahagian.Tidak kiralah apa jua 'title' kerjaya yang diceburi,wahai saudar2ku...berusahalah untuk amanah pada masa dan amanah pada wang.Perkaranya nampak kecil,namun besar bagi orang2 yang mengharapkan pertemuan denganNya.Kita yang InsyaAllah bakal berkhidmat sebagai seorang doktor,berikhtiarlah agar waktu kita masuk bekerja dan pulang bekerja itu adalah mengikut tempoh kita dibayar imbuhan.Perlu perhatian lebih lagi andai waktu itu kita 'oncall',maka pastikan kita tidak terpesong pada yang selainnya,dan tidak juga pulang ke rumah awal dari yang ditetapkan.Di sini mungkin tiada 'pak guard' yang akan 'menghambat' kita untuk balik semula ke tempat kerja,namun di sana sudah terang lagi bersuluh,pengawal yang sungguh bengis sudah sedia menanti..moga kita semua terlindung darinya.
It's good to do practice from now.We supposed to finish oncall at 12 a.m.So,hopefully sohabiah,we altogether may remain in the ward until the clock rings the bell..Khouf is our policy.
Oleh : Ust Pahrol Muhamad Juoi
Kenapa isteri derhaka ?
Kenapa anak2 jahat ?
Kenapa runtuhnya umahtangga ?
Kembali ke pangkal jalan....
" Perkara ni sangat berat,lebih merosak.Bahkan tak boleh disamak dgn air tanah sekalipun,"
ujar saya menambah 'suspen' nya.
" Hai,serius betul.Betul ke ni ? "
" Betul .Ia berkiat juga dgn makanan ,minuman bahkan pakaian,rumah dan macam2 lagi.Ini lebih menyeluruh."
" Apa ya ?" dia bertanya.
" Saya berikan kunci katanya..halal dan haram bukan pada makanan sahaja," saya terus menguji.
" Rasuah ? riba ? "
" Betul.Itu sebahagiannya.tapi ada yang lebih halus.Bukan lebih haramnya..tetapi lebih sukar dikesan.Lantas apa pun keadannya ia tidak merasakan perbuatan itu satu dosa.Dia tidak akan bertaubat atas perbuatannya itu kerana beranggapan perbuatan itu tidak berdosa "
" Cepatlah..apa dia ? "
" Curi masa ! " Jawab saya pendek.
Dia tergamam.
" Bayangkan,kalaulah kita bekerja dengan majikan kita -tak kiralah swasta atau kerajaan atau syarikat sendiri tetapi bukan kita seorang yang memilikinya.Kita dibayar gaji untuk tempoh bekerja beberapa jam sehari.katalah 8 jam.tetapi tak semua 8 jam itu kita gunakan bekerja..kita buat kerja sampingan,tidur,'mengular','mengulat' dan macam2 lagi."
" Tetapi sekarang kita kan ada 'punch card'.Mana boleh tak cukup masa."
" Punch card hanya mampu mencatat waktu kita masuk bekerja,tetapi bolehkah ia mencatatkan waktu kita mula bekerja ?" soal saya.
Dia menggelengkan kepala.
" Katalah kita masuk tepat jam 8 pagi.Tetapi kita hanya mula bekerja jam 8.15 pagi.Itu tak masuk lagi lepak2 tempat minum,perbualan telefon yang berlarutan,kerja sampingan dan macam2 lagi cara orang curi masa."
" salah tu memang salah.Tapi biasalah..."
" sebab tulah saya katakan tadi.ini lebih halus dan lebih berat.Sebab kita kata biasalah.sebenarnya biasa bagi kita,tetapai apakah itu biasa pada pandangan dan nilaian Allah ? "
Dia menung seketika.
" Umar Ibn Aziz padamkan lampu yang menggunakan minyak kerajaan apabila anaknya hendak bercakap soal keluarga.Umar Al-Khattab tak berani buat 'advance' gajinya dari baitulmal...hakikatnya kita tak layak dibayar untuk tempoh masa yang kita curi,sudah bertukar menjadi duit curi..Kalau bertaubat,tak cukup dengan Allah.kena minta halal dan maaf apada semua yang punya hak terhadap duit yang kita curi.." panjang penerangan saya.
Kali ini dia benar2 terdiam.
" Akhirnya kita jadi mangsa rezeki haram.Hati kotor.Cakap tak serupa bikin..Isteri dan anak2 pun payah nak dengar nasihat lagi..sebab mereka pun diberi makan dengan gaji yang haram."
Begitulah sepintas lalu,cerita perbualan yang telah penulis suntingkan di beberapa bahagian.Tidak kiralah apa jua 'title' kerjaya yang diceburi,wahai saudar2ku...berusahalah untuk amanah pada masa dan amanah pada wang.Perkaranya nampak kecil,namun besar bagi orang2 yang mengharapkan pertemuan denganNya.Kita yang InsyaAllah bakal berkhidmat sebagai seorang doktor,berikhtiarlah agar waktu kita masuk bekerja dan pulang bekerja itu adalah mengikut tempoh kita dibayar imbuhan.Perlu perhatian lebih lagi andai waktu itu kita 'oncall',maka pastikan kita tidak terpesong pada yang selainnya,dan tidak juga pulang ke rumah awal dari yang ditetapkan.Di sini mungkin tiada 'pak guard' yang akan 'menghambat' kita untuk balik semula ke tempat kerja,namun di sana sudah terang lagi bersuluh,pengawal yang sungguh bengis sudah sedia menanti..moga kita semua terlindung darinya.
It's good to do practice from now.We supposed to finish oncall at 12 a.m.So,hopefully sohabiah,we altogether may remain in the ward until the clock rings the bell..Khouf is our policy.
Labels:
Jihad
Thursday, September 13, 2007
Wednesday, September 05, 2007
People make mistakes
Memetik pernyataan Menteri Kesihatan, Datuk seri Dr Chua Soi Lek pada s september lepas :
" Doctors and specialists on call who are unwilling to respond during emergencies should resign "
Subhanallah, bila difikirkan jikalaulah sesiapa sahaja di dunia ini,tidak kiralah ia berlaku di HTAR atau di mana ceruk sekalipun di bumi Allah,ada pengamal kesihatan yang dengan sengaja tanpa bersebab lalai dan malas dalam memberi perkhidmatan kepada pesakit,bukan sahaja di dunia ia mungkin perlu 'resign',bahkan di akhirat sudah tentu ia akan dikenakan hukuman setimpal..
Namun,kadang2 hidup kita ini ada berlaku peristiwa di luar jangkauan yang seperti mana dihurai dalam 'post' penulis sebelum ini.Bagi yang tidak meletakkan 'ruhul iman' sebagai 'guidance' dalam menilai sesuatu,mkaa akan melenconglah pemikirannya yang seterusnya mengundang pada tersasarnya jalan keputusan tindakan yang diambilnya.
Hidup sebagai orang yang diberi 'sijil' nyawa,yang menjadi bukti penyerahan sepenuh kepercayaan manusia untuk dilakukan apa shaja terhadap dirinya,bisa mungkin mengundang rasa beban yang sungguh berat bagi pengamal kesihatan..namun bagi mereka yang hidup dengan nur,suatu cahaya yang tidak boleh disamaertikan dengan mana2 cahaya yang 'visible' di alam ini,lahir dalam dirinya suatu perasaan,suatu nilai yang boleh menyeimbangkan gelora rasa beban yang mendatang.
Nur..indah namanya.Bahkan begitu di'iktiraf sehinggakan ada suatu surah menggunakan namanya.Sekali dapat,bagaikan 'addicted'.Fitrah manusia begitu,kerana manusia itu sukakan keselamatan,dan cahaya itu tentunya mesti sebagai penunjuk menuju keselamatan.Kacuaian dan kesilapan adalah tidak mustahil bagi mana2 anak Adam yang tidak ma'thum.Lantaran itu Allah menyebut,antara ciri2 orang beriman adalah apabila mereka sedar telah melakukan kesilapan lantaran kejahilan,maka mereka cepat2 memohon keampunan.
Ujian.Saidina Umar pernah menyebut,dunia adalah ibarat penjara bagi orang mu'min.Banyak kupasan ulama' tentnag ma'na di sebalik penjara ini.Namun yang pastinya,dunia ini bukanlah suatu yang menjadi rebutan di kalangan orang beriman,dan tentunya Allah telah berjanji bahawa Dia pasti akan menguji hamba2Nya.Kiranya pangkat iman seseorang itu semakin meninggi,maka semakin kuatlah tahap silibus 'exam' nya.Justeru,kiranya mereka bersabar,tentunya pangkat mereka akan dinaikkan semakin tinggi,dan semakin tinggi pula 'level' soalan2 yang akan diuji..sehinggalah mereka akhirnya membawa pangkat masing2 bertemu Allah.Bagi yang beriman,tentunya peristiwa ini mereka anggap tidak lebih dari ujian dari Allah,setelah menyesali dengan sungguh dosa kecuaian mereka.Dan tentunya kejadian sebegini mengundang ibrah yang penuh dengan hikmah..
" Ya,Allah,kepada-Mu aku serahkan diriku.Kepada- Mu aku beriman.KepadaMu aku serahkan urusanku.KepadMu aku kembalikan segala masalahku.Kepada undang-undangMu aku merujuk.KepadaMu aku meminta keputusan "
" Doctors and specialists on call who are unwilling to respond during emergencies should resign "
Subhanallah, bila difikirkan jikalaulah sesiapa sahaja di dunia ini,tidak kiralah ia berlaku di HTAR atau di mana ceruk sekalipun di bumi Allah,ada pengamal kesihatan yang dengan sengaja tanpa bersebab lalai dan malas dalam memberi perkhidmatan kepada pesakit,bukan sahaja di dunia ia mungkin perlu 'resign',bahkan di akhirat sudah tentu ia akan dikenakan hukuman setimpal..
Namun,kadang2 hidup kita ini ada berlaku peristiwa di luar jangkauan yang seperti mana dihurai dalam 'post' penulis sebelum ini.Bagi yang tidak meletakkan 'ruhul iman' sebagai 'guidance' dalam menilai sesuatu,mkaa akan melenconglah pemikirannya yang seterusnya mengundang pada tersasarnya jalan keputusan tindakan yang diambilnya.
Hidup sebagai orang yang diberi 'sijil' nyawa,yang menjadi bukti penyerahan sepenuh kepercayaan manusia untuk dilakukan apa shaja terhadap dirinya,bisa mungkin mengundang rasa beban yang sungguh berat bagi pengamal kesihatan..namun bagi mereka yang hidup dengan nur,suatu cahaya yang tidak boleh disamaertikan dengan mana2 cahaya yang 'visible' di alam ini,lahir dalam dirinya suatu perasaan,suatu nilai yang boleh menyeimbangkan gelora rasa beban yang mendatang.
Nur..indah namanya.Bahkan begitu di'iktiraf sehinggakan ada suatu surah menggunakan namanya.Sekali dapat,bagaikan 'addicted'.Fitrah manusia begitu,kerana manusia itu sukakan keselamatan,dan cahaya itu tentunya mesti sebagai penunjuk menuju keselamatan.Kacuaian dan kesilapan adalah tidak mustahil bagi mana2 anak Adam yang tidak ma'thum.Lantaran itu Allah menyebut,antara ciri2 orang beriman adalah apabila mereka sedar telah melakukan kesilapan lantaran kejahilan,maka mereka cepat2 memohon keampunan.
Ujian.Saidina Umar pernah menyebut,dunia adalah ibarat penjara bagi orang mu'min.Banyak kupasan ulama' tentnag ma'na di sebalik penjara ini.Namun yang pastinya,dunia ini bukanlah suatu yang menjadi rebutan di kalangan orang beriman,dan tentunya Allah telah berjanji bahawa Dia pasti akan menguji hamba2Nya.Kiranya pangkat iman seseorang itu semakin meninggi,maka semakin kuatlah tahap silibus 'exam' nya.Justeru,kiranya mereka bersabar,tentunya pangkat mereka akan dinaikkan semakin tinggi,dan semakin tinggi pula 'level' soalan2 yang akan diuji..sehinggalah mereka akhirnya membawa pangkat masing2 bertemu Allah.Bagi yang beriman,tentunya peristiwa ini mereka anggap tidak lebih dari ujian dari Allah,setelah menyesali dengan sungguh dosa kecuaian mereka.Dan tentunya kejadian sebegini mengundang ibrah yang penuh dengan hikmah..
" Ya,Allah,kepada-Mu aku serahkan diriku.Kepada- Mu aku beriman.KepadaMu aku serahkan urusanku.KepadMu aku kembalikan segala masalahku.Kepada undang-undangMu aku merujuk.KepadaMu aku meminta keputusan "
Subscribe to:
Posts (Atom)